5 Tarian dari Jawa Barat yang Jarang Diketahui

5 min read

Tarian dari Jawa BaratAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat Biru. Selamat pagi, siang, sore, malam, dimanapun Sahabat Biru berada semoga dalam keadaan sehat selalu. Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari suku Sunda ini memang sudah terkenal dengan peradaban yang tinggi sejak dulu.

Peradaban yang ditinggalkan salah satunya adalah seni tari. Tari merupakan seni visualisasi gerak yang memadukan gerakan luwes dan halus dengan gerakan yang lincah.

Berbeda dengan tari Aceh kebanyakan ciri tarian tradisional khas daerah Jawa Barat memadukan gerakan yang menirukan binatang seperti merak. Ada juga tari pertunjukan wayang yang menirukan gerakan wayang dengan karakter yang berbeda sesuai tokoh yang dimainkan.

Tari Wangsa Suta

tarian dari jawa barat-tari wangsa suta
kamerabudaya.com

Tari wangsa Suta ini berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Tari an dari Jawa Barat ini terinspirasi dari peristiwa perang yang dialami Wangsa Suta dan pasukannya.

Tari Wangsa Suta bercerita mengenai pertempuran Wangsa Suta. Wangsa Suta adalah seorang tokoh pemuda yang membuka lahan Tegalan Gunung Parang yang akan menjadi Kota Sukabumi.

Tujuan Wangsa Suta membuka lahan ini sebagai syarat apabila ingin menikah dengan buah hatinya Nyi Pudak Arum. Dalam proses membuka lahan tersebut, Wangsa Suta harus bertempur dengan algojo utusan Demang Kartala yang menculik Pudak Arum.

Setelah melalui peperangan yang hebat, Wangsa Suta pun berhasil mengalahkan algojo yang diutus oleh Demang Kartala.

Para penari yang beranggotakan laki-laki ini dirias setampan mungkin dengan tujuan mempertegas aksen dari para penarinya. Pakaian yang dipakai para penari mengedepankan desain dan warna yang bersumber pada seni dan tradisi rakyat Jawa Barat.

Tari Wangsa Suta termasuk ke dalam tari kelompok. Tari ini menampilkan sosok Wangsa Suta sebagai sang pemimpin. Gerakan para penari Wangsa Suta terlihat seperti memperlihatkan aneka bentuk formasi peperangan.

Perlahan-lahan 7 orang penari yang beranggotakan laki-laki masuk ke panggung. Busana serba kuning yang dipakai layaknya hulu balang kerajaan. Mereka melakukan gerakan seperti sedang bersiap untuk perang.

Dua penari di depan membentuk formasi dan meloncat sambil berputar. Gerakan-gerakan penari pada awal tarian seperti sedang menggambarkan keadaan akan bersiap perang.

Pergerakan tangan dan kaki yang perlahan-lahan dan tatapan mata para penari yang melirik ke kanan ke kiri sambil berjalan di sekitar area panggung. Tari ini pun semakin hidup dengan iringan musik gamelan dan tambahan bunyi suling.

Tari Purnamasari

tarian dari jawa barat-tari purnamasari
m.ayobandung.com

Tari Pumamasari menceritakan tentang rasa kesal, benci , dan amarah berkecamuk di dalam jiwa Pumamasari. Purnamasari adalah putri bungsu Raja Padjajaran dari istri ketujuh yang terdampar di Sukabumi selatan tepatnya di Pelabuhan Ratu.

Ia dikejar-kejar oleh Jaya Antea, musuhnya dari Banten yang sudah memporak-porandakan Kerajaan Pajajaran di wilayah Bogor. Jaya Antea terus mengejar karena cintanya yang tertolak, meskipun Pumamasari sudah dinikahi oleh Kumbang Bagus Setra

Namun Pumamasari merupakan seorang putri yang tangguh dan pandai bertarung, sehingga dengan mudah terlepas dari cengkraman Jaya Antea. Ia pun berhasil melumpuhkannya dengan bantuan Rakean Kalangsunda.

Keberanian Pumamasari inilah yang dijadikan gerakan-gerakan dalam tari Purmamasari. Sebuah tarian yang memadukan gerakan-gerakan peperangan Pumamasari dan Jaya Antea dengan diiringi tabuhan kendang dan gamelan sebagai musik pengiringnya.

Tari ini diawali dengan masuknya 8 orang penari yang terdiri dari 4 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Mereka melakukan gerakan berputar-putar seperti ingin melakukan serangan satu sama lain.

Tidak lama mereka pun saling berhadapan dan ingin menunjukan siapa yang lebih kuat. Gerakan-gerakan saling berhadapan ini menarik untuk disimak, karena kita seperti disajikan jual beli gerakan tari yang dilakukan 2 kubu penari ini.

kemudian keluarlah Sang Pumamasari dari balik kain merah yang diikuti dengan sosok Jaya Antea yang seperti saling mengejar dan berhadap-hadapan.Mereka pun saling berhadapan dalam sebuah pertempuran sengit.

Sementara kedelapan penari yang lain semuanya tunduk dan berlindung dibalik selendang merah.

Saling balas gerakan kembali terjadi antara Pumamasari dengan Jaya Antea. Pada akhir bagian, Jaya Antea beserta pasukannya terkapar dan tunduk di bawah kekuasaan Purmamasari.

Tari Pumamasari ini diiringi oleh musik karawitan yang menggabungkan unsur-unsur tetabuhan dengan irama. Hal tersebut yang membuat tarian ini semakin menarik disaksikan.

Untuk konsep rias sepertinya mengikuti tata rias Sunda klasik. Uniknya, tata rias para penari ini dibuat secantik dan setampan mungkin. Hal itu tujuan untuk mempertegas aksen karakter dari setiap penari.

Tari Boboko Mangkup

tarian dari jawa barat-tari boboko mangkup
indonesia.go.id

Ada hal yang unik saat menyaksikan tari yang satu ini. Pemandangan boboko besar atau dalam bahasa Indonesia disebut bakul. Bakul terlihat dalam posisi terbalik berada di atas panggung dan tiba-tiba satu penari pria keluar dari balik boboko.

Dengan gaya seperti seorang pemimpin, penari pria ini berputar-putar di sekitar boboko. Tiba-tiba, enam anak kecil keluar dari dalam boboko dan ikut menari bersama si penari pria.Seperti itulah gambaran awal dari tari boboko mangkup.

Dalam tarian ini, penonton seperti diberikan kejutan-kejutan yang dihadirkan tarian ini.  Tarian ini melibatkan satu penari laki-laki, lima penari perempuan dan enam penari anak-anak.

Tarian dilanjutkan dengan keluarnya penari yang membawa ular dari balik panggung dan membuat gaduh suasana. Kemunculan ular membuat anak-anak berhamburan dan perlahan-lahan dari balik boboko muncul penari perempuan dengan kepala yang dihiasi seperti mahkota.

Tarian pun berlanjut dengan keluarnya penari perempuan dari dalam boboko. Di panggung, kelima penari wanita ini berputar-putar memainkan boboko dengan gerakan yang gemulai. Sesekali kelima penari perempuan ini seperti terdiam melihat ke arah langit.

Penari juga sesekali merentangkan tangan dan dengan jari-jari yang menari di atas boboko terbalik dan diiringi musik. Musik rtersebut berasal dari kendang, kecapi, laras, salendro, suling dan kecapi laras medenda.

Iringan musik ini membuat pertunjukan tari boboko mangkup semakin hidup. Perpaduan gerakan tari yang rancak dengan musik yang dinamis membuat tarian ini begitu menghibur bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Boboko bagi masyarakat sunda adalah wadah atau tempat kehidupan di mana ketika boboko terisi oleh nasi maka keberlangsungan hidup akan terus berjalan.

Tetapi ketika boboko sudah dalam posisi mangkub atau terbalik seperti menggambarkan hidup dan kondisi masyarakat yang sedang sulit. Untuk itu, masyarakat berusaha keras agar boboko jangan sampai kosong tak berisi isi.

Tari Topeng Tumenggung

tarian dari jawa barat-tari tumenggung
www.senitari.com

Topeng merah dengan kumis tebal terlihat seperti karakter yang gagah juga berwibawa. Mengenakan celana sebatas lutut dan penutup kepala atau yang biasa disebut sobra sebagai hiasan yang melekat di kepala.

Pakaian serba hitam, mengikuti iringan lagu gamelan menjadi sebuah persembahan penari di daerah Cirebon, Jawa Barat. Seperti Itulah kira-kira gambaran tarian dari Jawa Barat, Tari Topeng Temenggung, sebuah tari yang menceritakan ksatria berjiwa arif juga budiman.

Tari ini menceritakan sebuah kisah ksatria yang gagah berani yang berperang melawan angkara murka. Sosok ksatria tersebut disimbolkan oleh Temenggung, yaitu seorang Adipati dari Magadiraja yang berjiwa pemberani, melawan Sang perusuh yang bernama Jinggaanom.

Dalam gerakan Tari Temenggung, tubuh sang penari terlihat sangat tegap juga elegan. Hal Ini melambangkan sang penari tengah menjadi ksatria yang gagah dan tangkas.

Gerakan punggung dan tangan sangat tegas, memperlihatkan tarian ini adalah tarian yang melambangkan seorang ksatria pria yang gagah. Walaupun melambangkan ksatria yang gagah, namun tidak jarang tari ini di bawakan oleh para kaum wanita.

Tari Topeng Tumenggung diiringi oleh gamelan yang dipadukan dengan pukulan  gendang. Tari tradisional Cirebon ini biasa dipentaskan baik secara kelompok maupun perorangan.

Bagi masyarakat Cirebon, topeng dianggap sakral. Selain sebagai simbol dari tanggung jawab, topeng juga dianggap sebagai jati diri seseorang.

Tari Topeng Klana

tarian dari jawa barat-tari topeng klana
alannobita.wordpress.com

Tarian dari Jawa barat selanjutnya adalah Tari Topeng Klana. Tari Topeng Klana adalah gambaran seseorang yang bersifat buruk, serakah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu. Sebagian dari gerak tarinya menggambarkan seseorang yang tengah marah, gandrung, mabuk, tertawa terbahak-bahak, dan sebagainya.

Tarian ini diiringi oleh lagu dari Gonjing yang dilanjutkan dengan Sarung Ilang. Struktur tarinya seperti halnya topeng lainnya, terdiri atas bagian tari yang belum memakai kedok dan bagian tari yang memakai kedok.

Tari Topeng Klana dibagi menjadi  2 bagian, yaitu:

  1. Bagian pertama, adalah tai roping klana yang diiringi dengan lagu Gonjing dan sarung Ilang.
  2. Bagian kedua, adalah tari Klana Udeng yang diiringi lagu Dermayonan.

Tari topeng Klana sering pula disebut tari topeng Rowana. Sebutan tersebut mengacu pada salah satu tokoh yang ada dalam cerita Ramayana, yakni tokoh Rahwana. Kebetulan, karakternya sama persis dengan tokoh Klana dalam cerita Panji.

Tari topeng kelana diyakini dulu sebagai tari yang hanya dipentaskan di dalam lingkungan kerajaan. tari ini dibawakan oleh sang raja dan hanya dipertontonkan kepada perempuan dalam lingkungan kerajaan.

Tari topeng kelana biasanya dipentaskan oleh laki-laki. Sejalan perkembangan zaman, kini perempuan juga banyak yang mementaskan tarian topeng kelana. Tari topeng kelana biasa beranggptakan oleh 4-6 orang penari.

Gerakan dalam tarian ini memerlukan keluwesan untuk bisa mementaskannya, tapi penampilannya harus terlihat energik dan bersemangat. Tarian dari Jawa Barat ini sangat menarik untuk ditonton.

Penyebab dan Akhir Dari Perang Aceh

Perang Aceh merupakan perang yang paling lama dan menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. Perang ini juga merupakan perang terakhir yang dilakukan Belanda dalam rangka...
News
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *